Kune Kune
Kanoko Takaya
Curator by Ignatia Nilu.
Semarang Gallery
Semarang, Indonesia
03 December 2022 – 03 February 2023
8 years of diaspora and creating art in Indonesia, the journey makes Kanoko Takaya the artist finding Kune-Kune (a twist and turn feelings of movement) as the title of her solo exhibition in Semarang Gallery.
Kanoko Takaya brings her new artworks as a continuing connection with her previous landscape artworks that represents her visual explorations journey while in Indonesia. Kanoko herself address her previous artworks as “Indonesian Series” and her newest one is “Inner Series” and “Movement Series”.
Ignatia Nilu as a curator for the Kune-Kune art exhibition. Apprising that Kanoko’s newest artworks are a combination of textile, canvas, dacron, resin, yarn, and other various materials that can be built to be shapes and texture that feels or represents abstract body anatomy. Body Anatomy that looks like wave, bend, and dynamic.
Kanoko’s newest artworks focus on showing a twist or turn movements inside different dimensions and sensations from the process that give different perspectives.
(Indonesia poem)
Hadir bersama di atas bidang
Kadang Ia membentuk lengkungan ; kadang meliuk
Hadir dalam garis yang realis. Kadang lenyap dalam tumpukan warna.
Kelak kelok hadir berulang menjadi pola yang teratur yang magis dan dinamis
Delapan tahun berdiaspora dan berkarya di Indonesia, bagi Kanoko Takaya membawanya menemukan KUNE-KUNE (LIKA LIKU) yang tersaji di tengah Semarang Gallery saat ini.
Kanoko Takaya hadir membawa karya-karya seni baru sebagai kelanjutan dari lanskap karya-karya sebelumnya yang merupakan satu rentetan perjalanan seninya selama di Indonesia. Kanoko sendiri menyebut karya awalnya “Indonesian Series” dan karya terkininya sebagai “Inner Series” dan “Movement Series”.
Ignatia Nilu selaku kurator dari pameran KUNE-KUNE menuturkan bahwa untuk karya-karya terbaru dari Kanoko menggabungkan tekstil, kanvas, dacron, resin, benang dan berbagai material menjadi bentuk dan tekstur yang mencitrakan anatomi tubuh. Anatomi tubuh yang selalu bergelombang, meliuk, dinamis.
Karya terbaru Kanoko lebih fokus menampilkan lekukan dalam dimensi dan sensasi yang berbeda dengan menampilkan deformasi dari proses tersebut sehingga ngasih perspektif berbeda.
Hadir bersama di atas bidang
Kadang Ia membentuk lengkungan ; kadang meliuk
Hadir dalam garis yang realis. Kadang lenyap dalam tumpukan warna.
Kelak kelok hadir berulang menjadi pola yang teratur yang magis dan dinamis
Photo by Sharon Angelia
Article by Faesal Mubarok (Whiteboard Journal)
English version by Tiarama